Tuesday, August 28, 2012

"KEMALUAN" ku hilang berkat traveling

Text oleh    : Agita wiranata
Photo oleh : Hassan hans



Traveling tak hanya menyajikan berbagai menu yang menyenangkan, membahagiakan, ataupun moment tak terlupakan, terkadang kita juga akan mendapat ZONK jikalau kita kurang bernasib baik. (kata lain dari APES).
*gigit jari (kaki)*
Merasa malu mungkin pernah di alami para sobat-sobat traveler dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun, tak pandang dengan teman, lawan, ataupun kawan, kita harus bisa menumbuhkan "KEMALUAN" kita. (maksud saya kita harus punya rasa malu gitu lohh). *nyengir*

Yahh... seperti kejadian-kejadian yang saya alami saat menjalankan ritual traveling bersama rekan-rekan saya ataupun temen mangkal yang sekaligus kolega saya dalam berbisnis OM-OM...(Opak Mlinjo). kemaluan demi kemaluan kami lewati bersama sampai gak ada tempat lagi buat nyembunyi'in MUKA kita, bahkan urat malu kita yang sudah putus tak mampu tersambungkan lagi. *nundukin kepala*

berikut yang bisa saya ingat dari beberapa kemaluan saya, karna sudah tak bisa menhitung banyaknya "kemaluan-kemaluan" yang pernah saya alami.

Saat saya berkunjung ke Plaza Ambarukmo dijogja, kami menaiki sebuah mobil yang tak PANTAS disebut mobil. (gak perlu saya sebutin jenis mobilnya, bikin sakit hati).

#ya udah dehh saya ngaku, mobilnya L300.

gilak tuh mobil uda bau bensin, kusem, jerawatan, banyak dempul dimana-mana, gak ada AC, duuhh gimana gak rusak muka eke saat berada dalam situ.

Yaahh... benar saja saat melewati palang pintu parkir, mobil TERKUTUK kami kami tidak diperbolehkan masuk dikarenakan terlalu banyak penumpang dan tentunya TAK PANTAS. cek-cok antara pihak sopir (yang teman saya sendiri) dan petugas parkir pun terjadi begitu sengit hingga akhirnya kami mengakui bahwa mobil kami tidak layak perkir di dalam plaza. (jazz, CR-V, Mercedes benz, Audi, Limoucin semuanya melotot sambil tertawa dengan riangnya.). duuhh... langsung deh gue lari ke puskesmas terdekat buat TUKER'in muka.

Belum lagi saat saya berperan sebagai model majalah hot yang terbit se-ABAD sekali, waktu itu saya sedang menjalani sesi pemotretan disebuah vihara di daerah mojokerto, saya dengan santai berlenggak lenggok didepan kamera dan ber-pose se-NAJIS mungkin bak model papan catur. Tak ku sangka tak kuduga bapak pengurus vihara tersebut tiba-tiba datang menghampiri kami dan NYROCOS gak jelas. katanya "Mas, kalau mau foto tempat ini saya ijinin tapi bukan untuk foto pose seperti ini, ini tempat ibadah mas, kalau mau foto silahkan diluar". (mlongo sambil garuk-garuk pantat)

#nahh loo mampus gue.

Dengan penuh rasa malu yang teramat sangat kami pun keluar dan melucuti barang-barang bawaaan kami dan segera keluar. #sumpah berasa kayak diusir mertua.

Ada lagi yang paling menyakitkan saat saya hendak berfoto tapi gak di bolehin petugas jaga dengan alasan yang gak jelas. Kejadian itu terjadi disebuah tempat yang terdapat banyak besi tua serta mobil tua yang tak terurus tapatnya didaerah utara arah papar kediri. Setelah puas berpose diluar daerah terlarang kami pun bernafsu memasuki sebuah tempat yang terdapat tumpukan mobil kuno (neyeng) dan antik tersebut. you know saat hendak memasuki pintu gerbang sang petugas dengan seragam SAWAH-nya lengkap dengan CAPIL dan PACUL'nya menghalangi kami dan berkata "wes mas, wes mas.... mau ada pemeriksaan dari luar SILAHKAN PERGI" padahal setau saya itu tempat gak pernah ada yang namanya pemeriksaan dan bisa-bisanya bilang mau ada pemeriksaan. #kali ini berasa kayak di gigit BANCI....(periiihh gilakk)

Sejak saat-saat itu saya terbiasa untuk menanggung malu dan kini pun "kemaluanku" hilang menjadi tak punya malu.






pose terakhir saya sebelum ditendang keluar sama pengurus vihara

6 comments: