Sunday, May 29, 2016

Lost in Translation

Hampir 90% supir taxi di negri Gingseng ini adalah ABG tua alias ahjuma & ahjusi (red: kakek-nenek) yang mayoritas umurnya diatas 48 tahun. Bisa dilihat dari kulitnya yang sudah mulai menggelambir dan gerakan tangannya pada saat memegang sesuatu yang mirip orang keracunan viagra, gemeter. Artinya sistem pengelolaan SDM di negeri ini sangatlah bagus. Pemerintah masih memberi kesempatan untuk warganya yang sudah pensiun untuk tetap bekerja dan hidup mandiri, yang justru hal ini malah merepotkan turis-turis keceh macam saya. Jangankan untuk berbicara, membaca huruf abjad pun rata-rata dari mereka tidak bisa. Kebanyakan dari mereka hanya menguasai huruf hangeul atau aksara korea. Yang bikin stresnya lagi pas saya pertama kali mendarat dengan comel di negeri ini. Bingung dengan alamat tujuan, akhirnya saya putuskan untuk naik taxi;