Hampir 90% supir
taxi di negri Gingseng ini adalah ABG tua alias ahjuma & ahjusi (red:
kakek-nenek) yang mayoritas umurnya diatas 48 tahun. Bisa dilihat dari kulitnya
yang sudah mulai menggelambir dan
gerakan tangannya pada saat memegang sesuatu yang mirip orang keracunan viagra,
gemeter. Artinya sistem pengelolaan SDM di negeri ini sangatlah bagus.
Pemerintah masih memberi kesempatan untuk warganya yang sudah pensiun untuk
tetap bekerja dan hidup mandiri, yang justru hal ini malah merepotkan
turis-turis keceh macam saya.
Jangankan untuk berbicara, membaca huruf abjad pun rata-rata dari mereka tidak
bisa. Kebanyakan dari mereka hanya menguasai huruf hangeul atau aksara korea. Yang bikin stresnya lagi pas saya
pertama kali mendarat dengan comel di
negeri ini. Bingung dengan alamat
tujuan, akhirnya saya putuskan untuk naik taxi;