Thursday, November 1, 2012

Pasar Berburu "Ikan"

"ikan" yang satu ini termasuk satu-satunya ikan yang nggak akan saya beli seumur hidup. (kecuali pengen)
"Ikan" merupakan istilah yang saya berikan kala melihat sekumpulan wanita tunawisma yang berjejer disalah satu gang terkenal di surabaya. cewek begituan lah pokoknya. (biar gampang kita sebutnya "ikan" aja ya)

Awalnya sih temen saya hasan (SiiCouogTomboyNggakSaiiankMama) ngajakin jalan-jalan buat ngilangin sumpek yang rasanya sudah mengendap diotak bak sampah. tapi kemana juga bingung. *garuk-garuk selakangan*

Akhirnya setelah tanya-tanya sama eyang google dikasihlah kami sebuah peta bergambar pulau madura. kata eyang disana terdapat mercusuar yang konon tingginya mengalahkan merucusuar "tanjung kalian" yang ada di bangka belitung. berbekal peta warisan dari eyang google saya dan hasan berangkat kesana.
Sepulang dari mercusuar saya mampir kerumah temennya hasan si yogi dengan dalih "silaturahmi" karna sudah sekian abad nggak ketemu (baca: sekalian numpang nginep). setelah ngobrol ngalor-ngidul timbulah niat (busuk) kami pengen lihat sesuatu yang biasanya cuma bisa kami dengar di koran-koran dan media masa lain. sebuah gang yang terkenal disurabaya  yang konon merupakan lokasi prostitusi terbesar se-asia tenggara dan hebatnya gang tersebut dilegalkan. gang Dolly, surabaya (double "L") 
*nyebutnya sambil julurin lidah*

Komplek gang dolly merupakan sumber rejeki bagi banyak kalangan, bukan hanya PSK dan pemilik wisma saja yang diuntungkan disini, penjual kopi, tukang becak, pedagang asongan, sampai pemilik warung juga merasakan keuntungan serupa. terdapat ratusan wisma ecek-ecek sampai kelas exsekutif ramai setiap harinya.

Penasaran apa saja didalamnya kami pun bertiga langsung menuju kesana. dengan perasaan antara mupeng, ngiler, sampai deg-deg-ser campur aduk jadi satu. hasan yang selama ini belum dapat pacar mungkin akan mencoba keberuntungannya disini dan saya yang sudah terlanjur jadian sama phimchanok Luewisetphaibun (pemeran crazy little thing called love) mungkin cuma bisa lihat sambil gigit jari (kaki). dan ternyata apa yang saya lihat Persis seperti yang eyang google bilang, ratusan "ikan" terdampar tepat dibelakang kaca besar beserta gemerlap lampu warna-warni menyerupai akuarium lengkap dengan "kucing garong" yang siap menerkam. saya bagaikan kecebong yang berenang dikerumunan "ikan-ikan" yang dengan manisnya menggoda seolah minta "di-KAWININ". 

iiiiihh ogah. *sambil benerin beha*

Tak puas hanya lewat, saya pun  turun dari motor untuk jalan kaki menyusuri akuarium lebih dalam. disini pembeli bisa langsung memilih ikan yang merekan pengen dan Harga "ikan" disini pun sangat bervariasi tergantung kocek yang kita punya (kita : kucing-kucing garong yang terlanjur kebelet). misalnya: "ikan" dengan body sexy bak gitar majalengka dibandrol sekitar 500-1jt-an,  sedangkan "ikan" dengan body menyerupai ikan peyek bisa antara 20-75ribuan. ikan jenis ini "lumayanlah" buat para kucing garong yang udah kebelet tapi nggak punya banyak duit. Gilak, kayak beli cemilan aja harga 20rb udah dapet. Nggak kebayang bentuknya gimana.

Sempat salah banyak calo dari masing-masing wisma menawarkan kami berbagai macam tipe, begini ni cara mereka promosi:

"Monggo mas dicoba dulu, enak-enak"
"Ayo mas mampir main dulu, yang ini masih seumuran mas"
"Mas, yang ini murah-murah mas, masih ada yang kecil empuk"

Alamak, semoga Tuhan nggak melihat ini.
Ampuni aku ya awoohhh aku (sedikit) khilaf. *Ketchup hajar aswat*

Berbagai wisma pun berebutan mendapatkan pelanggan. ada wisma cantik, wisma beauty, bahkan sampai wisma laris berjejer saling menjajakkan "ikan-ikan" unggulannya. kaget saat sang calo menggandeng si hasan dan menawarkan salah satu ikannya, "Ini lo mas, barangnya baru, masih enak mas, cobain aja pasti PUAS" (tentunya dengan logat suroboyoan) yang saya aja lucu bin geli kalau mendengarnya. supaya si calo tidak tersinggung kami pun harus menjawab "Sudah mas, sudah capek, sudah selesai baru aja" kalau bahasa inggrisnya uwes bro aku wes kesel, wes menggeh-menggeh.

*sambil pura-pura betulin kolor*

Untuk menjawab kalimat tersebut saya telah dibrifing dulu sama si yogi sebelumnya.

ada beberapa trik and tips buat temen-temen yang pengen kesana tapi "cuma" lihat-lihat saja tanpa membeli.
disarankan untuk tidak membawa kamera bahkan sampai memotret kawasan tersebut. tapi kalau kalian mau digebukin preman-preman yang super gede ber-otot sih gpp. ntar saya minta file fotonya kalu bisa dapet.

bersikaplah seolah mau membeli salah satu ikan dengan gaya sok tawar menawar, hal ini perlu untuk menghindari hujatan dari para calo yang bisa aja mencaci kalau kita cuma melihat tanpa membeli, soalnya orang kalau kesana itu sudah pasti kebelet dan bukan arena untuk cuci mata ataupun coba-coba. 

jika terpaksa kalian pengen lihat-lihat doank usahakan bersikap yang sopan saat calo menawarkan ikannya pada kalian, dan pura-puralah menjawab seperti yang sudah saya lakukan diatas.  *Gaya betulin kolornya jangan sampai lupa*

Saat asik jalan keparkiran tiba-tiba hasan menanyai saya, "Gis, sebenarnya dalam lubuk hati loe yang paling dalem, loe pengen nggak nyobain salah satu?"

gue jawab dalam hati, "HAMPIR"




mungkin yang kayak gini ini seharga gopek'an (perak)


"Kucing garong" sedang memilih ikan

No comments:

Post a Comment