Jalan-jalan sendiri itu emang (kelihatanya) kurang
menyenangkan dan terkesan hambar. Emang bener sih, saya pun juga beranggapan
seperti itu. Hehehe. . .
Padahal untungnya kalau jalan sendiri itu kita bisa ngatur “Sesuka kita” mau jalan kemana, bebas milih
makanan apa saja, bebas tidur dimana saja (kecuali dikolong jembatan). Waktu jalan-jalan
pun kita yang tentuin sendiri tanpa ada ke-egoisan dari orang lain. Kalau merasa
butuh teman, banyak dehh, bisa kenalan sesama orang dijalan sesama traveler,
apalagi kalau menginap di HO(s)TEL, banyak kok yang sendirian juga
(kesempatan buat ngecengin satu persatu jika ada yang mau). Modal utama cukup
dengan SKSD, Tanya asal mana, kerja apa, namanya siapa, mau kemana aja, terakhir
tanyain mau jalan bareng nggak? #Ngarep.com
Bagi saya jalan-jalan dengan sedikit orang lebih
menyenangkan. Sedikit orang disini maksimal dua atau tiga orang cukup, kenapa?
Karena dengan sedikit orang kita bisa meminimalisir
pemikiran dari masing-masing ide, kalau
saya sih idealnya berdua dan tentunya dengan teman yang mempunyai hoby yang sama. Dengan berdua kita bisa patungan dan minim
perdebatan, kalau terpaksa nimbrung dirumah teman pun masih (agak) nggak
apa-apa. Kalaupun mau bareng-bareng saya biasanya membatasi 4 orang sudah
cukup. Bukanya apa-apa, tapi beda kepala kan beda pemikiran juga, semua orang
punya egoisme masing-masing. Menyatukan keinginan banyak orang itu susah,
meskipun kita sudah mengenal satu sama lain. Kalau istilahnya orang bule “Wes ngerti
njobo njero”, tetep aja semua punya egoisme yang gede terhadap agenda liburan
atau refrensi tempat yang bakal kita tuju. Suatu misal kalau temen kita doyan
belanja, (iiihhh bukan gue banget), selain saya nggak suka belanja saya juga
nggak bakal mampu beli oleh-oleh. Males kan kalau mesti ngikuti temen kita yang
lagi menunaikan ibadah belanja dan kita Cuma bisa ngiler. Orang seperti itu wajib saya eliminasi.
Bergerombol adalah cara jalan-jalan yang paling
menyenangkan.# katanya
Tapi saya enggak tuh, wekks. Bagi saya jalan bergerombol
atau ikutan paket tour itu hanya diperuntukkan bagi orang yang MALES, biasanya
orang kaya yang nggak mau ribet. Mereka nggak bakal mau bikin itinerary, ribet
pesen tiket, cari penginapan dan sebagainya. Kalau ikut paket tour kan kita Cuma
modal bawa badan doank dan selebihnya tinggal duduk, lihat suasana jalan dari
kaca bis, diturunkan di suatu objek wisata kemudian dijemput lagi dengan waktu
yang terbatas, trs klimaksnya foto rame-rame.
#Tiiiiddaaaaaakkkkkk….....Emang kita bebek kemana-mana musti digiring.
Belum lagi
harus rela serombongan sama orang yang nggak kita kenal, kudu SKSD sama orang
yang nggak jelas, mending kalau bersebelahan sama cewek cantik, nah kalau
kebetulan dapetnya nenek-nenek, yang ada malah di dongengin siksa neraka.
#KIAMAT sudah dekat anak muda…
Intinya yang namanya jalan-jalan itu sama enaknya apalagi dengan temen deket yang sudah kita kenal baik, yang terpenting dapet pengetahuan baru, pengalaman baru, atau bahkan "nemu" pacar baru
Bareng-bareng sama asyiknya meskipun (kadang) banyak pertumpahan pemikiran
Bisa patungan, minim perdebatan dan yang pasti punya hoby yang sama
(baca: mencela orang)
No comments:
Post a Comment