Sunday, October 21, 2012

Embarassing - Stuck on The Wrong Place

Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung SARA atau sejenisnya.

Talking about tempat ibadah di indonesia ini ada berbagai macam tempat ibadah, you know lah karena di negara indonesia tercinta kita ini kan at least ada 5 macem agama yang di akui dan tertulis di buku atlas SD, kalau yang pernah SD pasti tau donk atlas itu. antara lain islam, kristen, khatolik, hindu, budha, and kong hu chu. belum lagi berbagai macam aliran kepercayaan yang lain.
Semua mempunyai keunikan khususnya tempat ibadah, islam dengan masjid yang punya kubah nan indah dan megah, hindu dengan pura dan candi, budha dengan viharanya, juga kristen/khatolik dengan gerejanya.

Memang sih saya ini seorang muslim tapi dulunya saya itu bersekolah di salah satu SMA khatolik di kediri, dan saat SMA pun saya setiap hari mendengar lonceng gereja dan bertatap muka langsung dengan  tempat itu, tapi gak pernah sekalipun masuk, dasar saya ini orang dengan penuh penasaran dan selalu pengen mencoba hal yang belum pernah saya coba, yaitu masuk ke dalam. Kapan ya..?

Saya juga memiliki hasrat dan keinginan yang menggebu-gebu jika melihat bangunan gereja. arsitektur kuno, tembok yang tebal, menara gereja yang menukik ke langit selalu membuat mata saya terpana untuk berpose di tempat itu. bahkan saat berkelana pun saya sering melihat bangunan gereja nan apik, kuno, megah. # hah menambah nafsu saya untuk berpoto

Emang bukan menjadi tujuan utama sih pose di depan gereja itu, tapi kalau kebetulan melewati atau pas nemu gereja yang unik pasti saya sempetin buat berhenti dan berpoto.

* Jebreeeettt *
*Pose mlembungin pipi sambil nunjuk pipi dengan kedua jari telunjuk*

Bicara soal gereja saya punya pengalaman saat diminta teman saya untuk ikut menghadiri pesta perayaan natal digerejanya, (kesempatan buat masuk dan ngrasain perayaan natal akhirnya keturutan juga, asikk). Berlokasi didaerah mojo bersama 7 kawan sepenanggungan saya berangkatlah kesana. saat tiba digereja, saya dan ke-tujuh teman saya masuk dengan saling dorong - mendorong bak lagi antri ambil jatah hewan kurban. Plis deh ini tempat ibadah, yang sopan keleues. Teriak saya.

And you know saat itu kamilah yang ternyata datang lebih dulu dari jemaat yang lain, dan akirnya terpaksalah kami duduk dibangku barisan paling depan, and parahnya semua jemaat itu adalah undangan dari berbagai gereja, saat sang pendeta menyebutkan perwakilan dan nama gereja dari masing-masing jemaat saya bengong. " perwakilan dari gereja bla...bla...bla..." (yang disebutin berdiri semua dan berteriak dengan lantang). Mampus kita dari gereja mana yak. Muka mulai merah, pucat, keringat segede blonceng mengucur dengan derasnya.

pendeta mulai menyapa para jemaatnya :

Pendeta         : "Apa kabar hari ini..??"
Kami ber-7    : "Baaaaiiiiiiiiikkkkkk..." (dengan P(e)D(e)-nya, dan suara yang menggelegar)
Pendeta         : "Apa kabar hari ini..?" *mengulang*
Jemaat gereja (asli) : "LUUAARR BIASAA..."
Kami ber-7     : "Mampus salah jawab nih".

Saat ibadah dimulai, para jemaat dengan asyikk bernyanyi, berjoget, and kami cuma bisa mlongo gak ngerti liriknya. Mungkin kalau lagunya Rama Aipama saya ngerti.
Dan saat ada kesempatan, kami ber-tujuh pun bergegas menyelinap keluar yang kebetulan ada pintu keluar disamping barisan tempat duduk kami. *Sreeett,.. meloncat bak ninja papan atas*

dengan kaki berjinjit, tengok kanan, tengok kiri berharap tak ada yang melihat kami-pun menyelinap keluar dengan cepat, dan ternyata 3 kawan saya masih kancrit alias tertinggal di dalam gereja karena terjepit diantara para jemaat yang lain. Tenang gue tinggalin eh tungguin maksudnya.
Karena kebetulan saat itu pas magrib, kami pun berjalan ke arah musola untuk menunaikan sholat magrib. saat kami tanya penduduk sekitar:

Kami ber-4 (solanya yang tiga masih ketinggalan) : pak mau tanya, masjidnya mana ya?

Penduduk : "Diseberag sana mas, emangnya mas dari mana?"
Kami        : "Dari gereja pak". Jawab kami terbata-bata.
Penduduk : *Bengong blo'on*

Gak tau dehh orang itu mikirnya apaan, dan saya sih cuek aja, selang beberapa saat kemudian teman saya nyusul dan nyrocos karena kami tinggalin saat digereja.
dan ternyata disana itu emang ada kebiasaan saat perayaan natal, semua warga non-kristen berkumpul untuk merayakan, makan-makan dan sebagainya, begitu juga sebaliknya saat perayaan idul fitri pun warga yang non-muslim ikut merayakannya juga, sialnya acara tersebut berlangsung setelah perayaan digereja selesai, barulah warga non-kristen datang dan berkumpul mengucapkan selamat natal. Sialan!, kami dikerjain.

Moral story :
At least, pengalaman itu berarti banget meskipun kami ber-tuju berbeda agama tapi para jemaat gereja menerima dan menyapa kami dengan sopan, saya jadi kagum dan bangga menjadi warga Indonesia yang menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragam.




salah satu gereja yang ada di surabaya

akhirnya keturutan pose di dalem gereja.

2 comments:

  1. hihihi, lucu ceritanya. Pasti salting dech di dalam gereja :p

    ReplyDelete
  2. hehe.. abiz deh malunya, kalau ada puskesmas mungkin udah gue tuker deh ini muka sama muka reog...

    ReplyDelete